"Memang menyakitkan, segimana besarnya masalah kita, orang2 lain akan tetap berjalan maju.
Tidak ada yg memahami, walaupun ketika kita cerita mereka pasti akan bilang, "Gue tau apa rasanya." Tapi mereka tidak bener2 tahu. Karena mereka tidak didalem posisi kita. TIDAK!!
Orang lain akan tetap memperlakukan kita seperti orang biasa. Tanpa tau apa yg kita jalani. Tanpa tau apa yg kita sedang alami. Sebesar apa pun badai yg ada dihati kita saat ini. The world will keep on moving, and I'll keep on standing."
"Kata Plato, yg namanya 'gelap' itu gak ada, yg ada itu kekurangan cahaya. Mungkin kita udah meredup. Pada hati, Pada kepercayaan yg udah lama sekarat, lalu mati diam2. Mungkin janji yg kita ucapin dulu bisa dg gampang dilupakan setelah kita mulai membuat janji yg baru, janji yg juga tidak bisa ditepati. Banyak alasan utk orang putus cinta. Ketidaksamaan dari apa yg kita beri dg apa yg kita terima. Masalah eksternal, agama, orang tua, teman, atau pihak ketiga. Tapi apa yg salah dg hubungan kita, gue pengen mengerti. Dia bilang waktu itu, masalahnya pada jarak. Jarak. Jarak. Gw ngulang kata jarak sampe kata tersebut udah ga ada artinya lagi. Gimana jarak yg dulu itu bisa kita hadapi dg angkuh tapi sekarang malah jadi penyebab hancurnya hubungan ini. Mungkin jarak sudah lebih kuat dari apa yg kita punya sekarang. Atau, mungkin, kita sudah tidak lagi melihat bulan yg sama."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar